Wednesday, October 5, 2016

POKOK POKOK SURAT ALFATIHAH

Oleh Wahyu Bhekti Prasojo

Surat AlFatihah mengandung tuntunan yang tinggi dengan cakupan dan kandungan yang sempurna dan paling lengkap.  

1. Keimanan
Ia mengandung ta'rif (pengenalan) tentang Tuhan yang diibadahi dengan tiga nama, yaitu 'Allah, ar Rabb dan ar Rahman'. Allah adalah dzat ketuhanan yang diibadahi (ilahiyyah). Dia yang menciptakan, menguasai, mengatur alam semesta (rububiyah), dan Dia itu rahman (penuh kasih sayang).
Maka orang2 beriman menyembah Allah sambil meminta pertolongan karena Dialah pemilik dan penguasa alam semesta, sembari memohon petunjuk kepada jalan yang lurus karena Dia Maha Penyayang. Untuk tiga kwalitas ketuhanannya itu Dialah yang sempurna untuk hanya Dia yang pantas dipuji.
 
2. Syukur Ni'mat
Di antara implementasi iman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kesadaran dan pengakuan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. 
Maka segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Di antara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rabb (ربّ) dalam kalimat Rabbul-'aalamiin (ربّ العالمين) tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah (التربية) yaitu mendidik dan menumbuhkan. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi manusia.

3. Peribadatan
Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka di dalam surat Al-Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu: '"Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin"' (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين; hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.

4. Hari Akhir
Surat ini menegaskan adanya hari kiamat dan pembalasan amal manusia, yang baik dan yang jelek. Juga menegaskan Kesendirian (tafarruq) Allah sebagai pemutus perkara yang adil. Karena Dialah Penguasa hari pembalasan.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.

5. Kenabian dan Kerasulan. Hal ini dijelaskan dengan beberapa cara:
a. Eksistensi Allah menjadikanNya tidak layak jika diperkenalkan kepada manusia, maka diutuslah para Nabi dan Rasul untuk memperkenalkanNya.
b. Untuk beribadah kepadaNya, para Nabi dan Rasul itu yang mengajari caranya.
c. Diutusnya para Nabi dan Rasul adalah pembuktian kasih sayangNya kepada manusia, supaya mereka tidak kebingungan dan tersesat dalam kehidupan.
d. Untuk membuat perhitungan dan pengadilan yang fair, perlu dikirimkan orang yang menjelaskan hujjah akan yang hak dan yang batil terlebih dulu. Sehingga dapat dibuat kategori di antara manusia. Ada yang mendapat ni'mat karena berada pada jalan yang lurus. Ada golongan yang dimurkai dan ada golongan yang tersesat. Yang dimurkai adalah orang2 yang mengetahui kebenaran tapi menentangnya dan lebih suka menuruti hawa nafsu. Sedang yang tersesat adalah yang tidak mengetahui kebenaran.
e. Para Nabi dan Rasul adalah jawaban dari do'a memohon petunjuk ke jalan yang lurus.
 Maka perlu senantiasa memohon petunjuk jalan yang selamat dari padanya. Yaitu agar dapat beribadat semata-mata ditujukan kepada Allah. 
Wallahu'alam bishshawwab.

Disarikan dari Al Fatihah Mengandung Tuntutan yang Tinggi, Madarijussalikin, Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyah.