Saturday, June 25, 2016

PENGANTAR ASBABUN NUZUL

A. Pengertian;

Menurut Ibnu Abbas, sebagai petunjuk hidup bagi manusia, AlQuran itu turun diturunkan secara:
1. Jumlatan wahidan, sekaligus ke Baitul Izzah di langit dunia agar para malaikat menghormati kebesarannya.
2. Bertahap kepada Nabi Muhammad saw selama 2r tahun sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian sejak beliau diutus, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.

Imam Suyuthi menyatakan bahwa Alquran ada yg disebut dengan ibtida'iy (ayat2 yang Allah turunkan secara langsung tanpa sebab) dan ada yang disebut sababy (dengan latar belakang sebab). Sebagian besar alquran itu ibtida'iy.

Demikian pula Imam Ja'bary menyebutkan: Qur'an diturunkan dalam dua kategori: yang turun tanpa sebab dan yang turun karena suatu peristiwa atau pertanyaan.

Asbabun Nuzul adalah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat alquran. Baik berbentuk kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi saw. Syaikh Manna' Al Qathan menyebutkan asbabun nuzul adalah sesuatu yang karenanya Qur'an diturunkan untuk menerangkan status (hukum)nya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan.

Asbabun nuzul adalah salah satu ilmu alat utk memahami Al Quran. Ia adalah bagian dari ulumul Quran.

B. Kenapa harus memahami asbab nuzul?

1. Karena ada ayat yang tidak dapat difahami kecuali setelah memahami sabab nuzulnya.

Al Wahidi menjelaskan, tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui sejarah dan penjelasan sebab turunnya. Ibnu Daqiq al 'Ied berpendapat, keterangan tentang sebab nuzul adalah cara yang kuat (tepat) untuk memahami makna Al Qur'an. Sebagaimana Imam Ibnu Taymiyah mengatakan bahwa mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).

2. Menunjukkan bahwa alQuran memang diturunkan oleh Allah, bukan karangan Nabi saw.

Sebagai contoh adalah Surat An Nur ayat 23-25. Ayat ini menjelaskan status kesucian Aisha dari tuduhan keji sebagian orang. Sebagaimana diketahui ayat ini turunnya relative lama dari terjadinya peristiwa yang menyebabkan munculnya tuduhan. Cukup lama untuk membuat resah banyak kalangan sahabat di Madinah, keluarga Abu Bakar bahkan Nabi saw sendiripun resah karenanya. Sekiranya Al Qur'an memang karangan Nabi Muhammad -sebagaimana pandangan sebagian orientalis- maka Nabi saw tak perlu resah dan mengulur waktu untuk memberi penjelasan.

C. Yang berlaku adalah keumuman lafadz bukan kekhususan sebab.

Pada peristiwa haditsul ifki dalam surat An Nuur ayat 23-25 diatas dapat dijadikan contoh. Menurut Ibnu Abbas ayat ini tentang haditsul ifki (berita bohong) secara khusus berkenaan dengan ummul mukminin Aisha dan isteri-isteri Nabi lainnya. Tetapi hukumnya berlaku kepada semua kaum perempuan yang beriman, karena lafadznya "perempuan-perempuan yang baik-baik" bersifat umum. Demikian pula berlaku bagi orang-orang yang melakukan tuduhan, berlaku umum sampai akhir zaman.

D. Kitab-kitab Asbabun Nuzul tertua

1. Asbabun Nuzul karya Imam Ahmad Al Wahidy (Abul Hasan Ali bin Ahmad al Wahidy an Naisabury). Kemudian Imam Al Ja'bary meringkasnya dengan menghilangkan isnad-isnadnya tanpa menambahkan sesuatu.

2. Lubab al Manqul fii Asbabin Nuzul karua Imam Jalaludin Abdurrahman As Suyuthi. Imam Suyuthi mengembangkan kitabnya ini dari satu juz yang ia bisa dapatkan dari suatu kitab tentang asbabun nuzul karya Imam Ibnu Hajar al Asqolani (Ahmad bin Ali Abul Fadhl Syihabudin al Hafiz bin Hajar al Asqolani).

No comments:

Post a Comment