Tuesday, July 17, 2018

*Komitmen dengan Dakwah dan Jama'ah Kaum Muslimin* Wahyu B Prasojo 1. Berjama'ah adalah Kewajiban Mengikat Berjama'ah adalah salah satu bentuk keta'atan kita kepada Allah dan Rasul. _“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung."_ (QS : Ali Imran:104) “عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ ، وَهُوَ مِنَ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ” رواه الترمذي _"Berpegang-teguhlah pada kelompok kaum muslimin dan jauhilah perpecahan, karena sesungguhnya setan itu  menyertai orang yang sendirian, sedangkan pada dua orang ia lebih jauh.”_ (HR. At-Tirmidzi). إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي – أَوْ قَالَ: أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَلَى ضَلَالَةٍ، وَيَدُ اللَّهِ مَعَ الجَمَاعَةِ، وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ _"Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku -atau Beliau bersabda: umat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam– di atas kesesatan, dan tangan Allah bersama jamaah, dan barang siapa yang menyempal maka dia menyempal menuju neraka."_ (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim). مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا فَمَاتَ عَلَيْهِ إِلاَّ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً _“Siapa yang membenci sesuatu dari pemimpinnya, hendaknya bersabar karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang keluar dari (ketaatan) kepada pemimpinnya, walaupun sejengkal kemudian mati melainkan mati dalam keadaan mati jahiliah.”_ (HR. Muslim). Imam Ali radhiyallahu 'anhu berkata: _"Keruhnya Jama'ah lebih baik dari pada jernihnya perpecahan."_ (Al-Bayan Wattabyin karya Al-Jahizh, 1/218). 2. Nikmat Agung dan Manfaat yang Banyak Allah menyebut orang-orang yang berkumpul dalam sebuah jama'ah dakwah sebagai umat terbaik. _"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”_ (QS. Ali Imron: 110). Di antara manfaat berjama'ah adalah: _"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.”_ (Al ‘Ashr: 1-3). 3. Iltizam dengan jama'ah dakwah adalah urusan Allah. ﴿وَلَولا أَن ثَبَّتناكَ لَقَد كِدتَ تَركَنُ إِلَيهِم شَيئًا قَليلًا﴾ [الإسراء: ٧٤]. "Andai Kami tidak meneguhkanmu (wahai Muhammad), sungguh engkau hampir-hampir saja akan sedikit condong pada mereka (orang-orang yang sesat itu)" [QS. Al-Israa':74]. Berkaitan dengan ayat ini, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, menyebutkan لعل انتكاسته من أمرين : إما أنه لم يسأل الله الثبات ، أو أنه لم يشكر الله على الإستقامة bahwa boleh jadi penyebab seseorang menyimpang karena dua perkara: 1. mungkin ia tidak pernah meminta kepada Allah agar diteguhkan (diatas al-Haqq), 2. mungkin dia tidak bersyukur pada Allah atas keistiqamahan (yang telah dikaruniakan padanya), Selanjutnya beliau memperingatkan: Maka tatkala Allah memilihmu berjalan diatas jalan hidayahNya, camkanlah bahwa itu bukan karena keistimewaan atau ketaatanmu, melainkan itu adalah rahmat dariNya yang meliputimu, yang bisa saja ia mencabutnya darimu dalam sekejap, Maka janganlah kau tertipu dengan amalanmu, ataupun dengan ibadahmu, dan janganlah kau melihat kelemahan orang-orang yang tersesat dari jalanNya, Kalau bukan karena rahmat Allah padamu, niscaya engkau berada pada posisinya. Jangan pernah kau mengira bahwa keteguhan atas keistiqamahan itu adalah salah satu jerih payahmu seorang.. Perhatikan firman Allah pada pemimpin segenap manusia: "Kalau bukan Kami yang meneguhkanmu (wahai Muhammad)", lalu bagaimana denganmu!!?..." "Katakanlah, karena mendapat karunia dan rahmat Allah mereka harus bergembira. Itulah yang lebih baik dari apa-apa yang telah mereka kumpulkan (QS.Yunus:58). Hendaknya jangan sampai ketaatanmu membuatmu merasa senang karena engkau merasa telah mampu melaksanakannya, tetapi berbahagialah atas perbuatan taat itu karena engkau telah dianugrahi Allah kemampuan untuk melaksanakannya.(Ibnu Atha'illah). Komitmen kepada jalan dakwah tidak ada kaitannya dengan keturunan, keilmuan, atau senioritas seseorang. _"Dan mereka tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka."_ (QS. Asyura:14). Tetapi hanya Allah yang menentukan siapa bertahan, siapa gugur. Maka harus selalu berusaha menjaga keikhlasan. Karena hanya Allah yang sebenar-benarnya bisa diandalkan untuk bisa bertahan di jalan dakwah. مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوْا عَلَيْهِ إِلاَّ أُوْتُوْا الْجَدَلَ، ثُمَّ قَرَأَ : مَا ضَرَبُوْهُ لَكَ إِلاَّ جَدَلاً. _"Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah kecuali yang suka berdebat.” Lalu beliau membaca (ayat): “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja.”_ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). ~~~ يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك Ya Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami diatas agamaMu آمين يارب العالمين

No comments:

Post a Comment