A. Kepribadian Abu Bakar Shiddiq
Namanya adalah Abdullah bin Usman Abi Quhafah bin Amir bin Amru bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Taym al Quraisy, Abu Bakar Shiddiq Al Atiq. Bakrin
artinya anak onta. Shiddiq artinya jujur, benar dan diakui kejujurannya.
Atau puncak kebenaran karena imannya yang luar biasa. Nama ini mulai
disandangnya ketika peristiwa isra’ mi’raj. Panggilan lain atiq yang
berarti tampan dan atau suka memerdekakan budak. Beliau lahir kurang
lebih dua tahun setelah kelahiran Rasulullah.
Pada masa jahiliyah beliau adalah orang yang paling memahami silsilah
atau nasab penduduk mekkah dan orang-orang Quraisy. Pengetahuan ini
adalah salah satu hal yang harus dimilliki golongan cendikiawan pada
masa itu. Selain itu beliau juga seorang pedagang yang sukses. Yang
lebih penting lagi beliau tidak termasuk penyembah berhala dan tidak
pula yang minum khamar.
B. Kehidupannya setelah Islam
Beliau adalah yang pertama masuk Islam dari golongan lelaki dewasa.
Dalam hal ini iman beliau adalah yang terkokoh, bobotnya sangat berat.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Hakim, Rasulullah pernah mengatakan
seandainya iman Abu Bakar ditimbang dengan imannya ummat ini niscaya
iman Abu Bakar lebih berat.
لو وزن إيمان أبي بكر مع إيمان هذه الأمة لرجحت كفة إمان أبي بكر (رواه
الحاكم)
Beliau juga adalah da’i yang sukses. Kesadarannya begitu tinggi untuk
menyebarkan Islam begitu beliau masuk Islam. Orang-orang yang berhasil
direkrutnya adalah orang-orang yang kelak menjadi pemimpin (kibaril
shahabat) bahkan yang dijamin Rasulullah dengan surga, di antaranya,
Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Az Zubair ibnul Awwam, Thalhah bin
Ubaydillah, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abu Ubaydah ibnul Jarrah.
Tidak cukup sampai di situ beliau bahkan mengerahkan segala potensinya
demi keberhasilan proyek-proyek da’wah Islam. Dua kali beliau tercatat
menginfaqkan seluruh hartanya. Yang pertama pada waktu hijrah dari
Mekkah ke Madinah dan yang kedua pada waktu perang Tabuk.
No comments:
Post a Comment