Friday, May 27, 2016

Rise of Barbarosa Brothers

Pernah dengar tentang Barbarosa Brothers?

Dalam komik Asterik, ada bajak laut yang selalu sial. Dalam film Pirates Of Carribean juga ada bajak laut bengis. Itulah penggambaran negatif tentang Barbarosa Brothers.

Sebenarnya siapa sih mereka?

Begini ceritanya...
Islam pernah mengisi peradaban tingkat tinggi di Andalusia, kebudayaan, filsafat (sains) dan teknologi (terutama struktur dan arsitektur) lahir di wilayah jjjj semenanjung Iberia (Spanyol) tersebut. Thariq bin Ziyad yang membawa misi Islam diabadikan menjadi nama gunung di semenanjung tersebut, yaitu Jabal Thariq yang diucapkan orang barat menjadi Gibraltar (kini berada di bawah kekuasaan Inggris). Sebuah gunung di dekat selat yang menghubungkan samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Bangsa barat (Eropa) tercengang dengan kemajuan Andalusia, Cordoba, Granada dan Sevilla setelah dipimpin Bani Abbasiyah pada tahun 756M. Umat Islam, Kristen dan Yahudi hidup rukun selama dua abad lebih di saat itu.

Pada masa itulah hidup dua orang bersaudara pelaut yang biasa berdagang di laut tengah melayari pesisir-pesisir Yunani dan Italia. Namanya Aruj dan Khayrudin. Sampai Eropa memasuki era Perang Salib. Suatu ketika kapal dagang mereka diserang sebuah kapal militer Spanyol bernama St. John Of Jerussalem (Knight Of Rhodes). 

Adik bungsu mereka tewas pada serangan itu. Ini melahirkan dendam dalam hati mereka. Mereka lalu memutuskan berhenti berdagang dan mulai merompaki kapal-kapal Spanyol baik kapal militer maupun kapal dagang.

Selama era Perang Salib, Eropa melancarkan misi Reconquista yaitu misi penaklukan kembali wilayah-wilayah Eropa. Satu persatu kota-kota dengan peradaban tinggi mulai jatuh, Lisboa, Merida, Cordoba, Valencia, Murcia, Sevilla dan puncaknya Granada jatuh pada tahun 1492M. Bangsa Moor di wilayah Andalusia tersebut terpaksa hengkang ke Afrika utara karena misi Reconquista dilanjutkan dengan misi inkuisisi yaitu pembersihan kaum muslim, sebagian murtad dan sebagian lagi bersembunyi di pegunungan. Misi ini memuncak ketika raja Ferdinand II dari Aragon menikah dengan ratu Isabella dari Castille, dan selanjutnya dikenal sebagai Ferdinand V dari Kastilia. Ferdinand merupakan seorang Khatolik yang fanatik. Kaum muslim dan Yahudi dibersihkan selama masa kepemimpinannya. Masjid Cordoba yang bertiang 1000 buah kini menjadi gereja, begitu pula Alhambra hanya tinggal kenangan. Reconquista diteruskan ke arah Afrika utara dan ke arah timur yang menjadi tujuan utama, yaitu tanah suci Jerusalem. 

Jatuhnya Andalusia merubah haluan misi dendam kedua bersaudara Barbarosa menjadi misi perjuangan. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor mereka melancarkan misi penyelamatan bangsa Moor dari Spanyol. Puluhan ribu bangsa Moor (bahkan yang mengungsi di pegunungan) berhasil ia selamatkan ke negeri-negeri Afrika utara seperti Maroko, Tunisia dan Aljazair, selain itu Aljazair dijadikan basis pertahanan lautnya. Basis ini mereka gunakan untuk menghadang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
 
Ketika itulah nama Barbarosa sebagai pelaut yang menguasai laut tengah menemukan momentumnya. Reputasinya didengar Sultan Sulayman I. Sultan yang prihatin atas situasi genting yang dihadapi kaum Moor di Andalusia kemudian mengangkat mereka berdua menjadi Pemimpin Angkatan Laut Kekhalifahan Turki Utsmaniyah.

Pasca gugurnya Aruj menjadikan pimpinan armada laut Turki pindah ke Khairuddin dan Spanyol mengira era Barbarossa telah berakhir di Laut Tengah. Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair, pertempuran hebat terjadi, namun Khairuddin berhasil mengalahkan pasukan laut tersebut. Ia sadar terlalu banyak ancaman dari negeri sekelilingnya selain ancaman utama Spanyol, hingga akhirnya Khairuddin meminta melalui Aljazair supaya Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kekuasaannya atas nama daulat Utsmani Turki, mereka pun setuju, hingga pada tahun 1519 Turki mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakler Baik) atau wakil Turki di Aljazair dan memimpin pasukan Janissary, pasukan khusus militer Turki. (Dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment