Thursday, July 14, 2016

Antara Fiqih dan Hadits

Kenapa para Imam Mazhab seperti Imam Malik tidak memakai hadits Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang katanya merupakan 2 kitab hadits tersahih?

Untuk tahu jawabannya, kita harus paham sejarah. Begini kronologinya:

Imam Malik lahir tahun 93 Hijriyah. Sementara Imam Bukhari lahir tahun 196 H dan Imam Muslim lahir tahun 204 H. Artinya Imam Malik sudah ada 103 tahun sebelum Imam Bukhari lahir.

Apakah hadits para Imam Mazhab lebih lemah dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim?

Justru sebaliknya. Lebih kuat karena mereka lebih awal lahir daripada Imam Hadits tsb.

Rasulullah SAW bersabda
, خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]

Berikut urutan tahun lahir para Imam Madzhab yang empat:

1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah
2) Imam Maliki lahir: 93 hijrah
3) Imam Syafie lahir:150 hijrah
4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah

Jadi agaknya kita --manusia akhir zaman--: 1. Tidak pantas menghakimi pendapat Imam Mazhab dengan Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Karena sebagaimana sabda Rasul di atas, apalah artinya kurun kita ini dibanding kurun mereka?

2. Tidak adil jika membandingkan pendapat hasil ijtihad para ulama pendahulu kita tersebut. Karena berdasarkan metodenya yang berbeda, hasil “ijtihad” mereka pun berbeda-beda satu sama lain…

Sebagai contoh, misalnya menurut Sahih Bukhari sholat Nabi "begini dan begitu" dan beda dengan sholat Imam Mazhab, tidak pasti berarti sholatnya para Imam Madzhab itu salah. Karena para Imam Mazhab seperti Imam Malik melihat langsung cara sholat puluhan ribu anak2 sahabat Nabi di Madinah. Anak2 sahabat ini belajar langsung ke Sahabat Nabi yang jadi bapak mereka. Persaksian mereka itulah yang mereka tulis sebagai madzhab mereka. Sedangkan para Imam Madzhab menggunakan metode periwayatan, yaitu mereka mendengar dari "fulan" dari "fulan" dan seterusnya. Maka, bagaimana akan kita bandingkan kedua hasil ijtihad dari dua metode ini?

Imam Bukhari dan Imam Muslim pun meski termasuk pakar hadits paling top, tetap bermazhab. Mereka mengikuti mazhab Imam Syafi’ie. Ini adalah Imam Hadits yang mengikuti Mazhab Syafi’ie: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Nasa’i, Imam Baihaqi, Imam Turmudzi, Imam Ibnu Majah, Imam Tabari, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Abu Daud, Imam Nawawi, Imam as-Suyuti, Imam Ibnu Katsir, Imam adz-Dzahabi, Imam al-Hakim.
Wallahua'lam bishshowwab.

(Ditulis ulang dari sebuah posting di grup whatsapp)

No comments:

Post a Comment