Thursday, July 21, 2016

PILAR PILAR ISTIQOMAH

Iman yang Mendalam kepada Allah

Makna Iman: Mengi'tiqadkan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya, bahwasannya Allah adalah Rabb segala sesuatu, yang menciptakan, memiliki dan menguasai. Dia lah satu-satunya Ilah yang berhak diibadahi dengan penuh harap, takut, rendah diri, patuh dan pasrah. Dia lah pemilik segala sifat mulia yang sempurna suci dari segala kekurangan.

Macam-macam Tauhid:
1. Tauhid Rububiyah.
Rabb mengandung makna memliki dan mengatur (Misbahul Munir). Bertauhid rububiyah berarti pernyataan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, penguasa dan pemilik alam raya beserta makhluk di dalamnya. Yang menghidupkan dan mematikan, pemberi manfaat dan madharat. Yang mengabulkan do'a orang yang sedang kesulitan dan menolaknya. Kepadanyalah segala urusan dikembalikan.
"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb alam semesta" (al A'raf 54).

Yg termasuk dalam tauhid ini adalah pasrah kepada taqdir.

2. Tauhid Uluhiyah
Keyakinan akan tauhid rububiyah dimanifestasikan dalam ibadah hanya kepada Allah saja satu-satunya. Itulah makna tauhid uluhiyah.
"Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. Dia lah yg telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap serta menurunkan hujan dari langit itu, lalu menumbuhkan dengan hujan itu segala buah2an sebagai rizqi untukmu, maka janganlah kamu menjadikan bagiNya sekutu, padahal kamu mengetahui (al Baqarah 21-22).
Baca juga ayat kursi (al Baqarah 255). Pada ayat ini Allah disebut sebagai Ilah.
Maka bertemulah rububiyah dan uluhiyah Allah dalam sikap ketundukan yang total dan penghinaan diri seorang hamba yang menyembah kepadaNya. Ibarat seorang pengemis yang meminta dengan sangat agar diberi karena lapar yang melilit perutnya.

Kamalul Hubb yahtaju ila kamalul khudu' wat tadzallul. Totalitas cinta -kepada Allah- membutuhkan ketundukan yang total dan penghinaan diri dihadapan yang dicintai. (Syarah Qashidah Ibnul Qayyim al Jauziyah). Yaitu at Tawajuh Ilayhi bil 'ibadah wal Khusyu' wal khudu'. (menghadapkan wajah kepadaNya saja dengan ibadah, khusyu' dan Tunduk).

3. Tauhid Asma' dan Sifat.
Yaitu pengi'tiqadan diri secara bulat-bulat bahwa Allah saja yang patut menyandang sifat-sifat kesempurnaan, bersih serta suci dari kelemahan dan kekurangan.

Jangan sekali-kali mencari-cari, menghubung-hubungkan atau menyama-nyamakan Allah dengan makhluqNya, dalam hal makna maupun hakikat karena tidak akan ada kesamaan (Tafsir Imam Al Qurthubi).

Maka tidak dibenarkan memperlakukan makhluq dengan perlakuan yang hanya merupakan Hak Allah.

No comments:

Post a Comment