Friday, April 14, 2017

MEMAHAMI GLOBALISASI

oleh wahyu bhekti prasojo




Globalisai adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas ruang dan waktu. Kata globalisasi sendiri berasal dari bahasa Inggris, global yang berarti sedunia, sejagat, atau mencakup keseluruhan dari suatu kelompok. [1]  Globalisasi adalah proses integrasi karakteristik lokal kepada arus global, yang sebagian besar dilakukan melalui teknologi komunikasi dan informasi. Meskipun awalnya –secara historis globalisasi- dipandang sebagai proses mengintegrasikan perekonomian lokal ke dalam ekonomi  dunia,  namun  globalisasi
merujuk kepada ruang di mana terjadi proses interaksi global melalui sarana teknologi komunikasi.[2]


Globalisasi adalah efek perkembangan ilmu pengetahuan, daya inovasi dan teknologi yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu menurut Nurcholish Madjid, globalisasi terjadi karena munculnya “Zaman Teknik” (Technical Age), yaitu adanya peran sentral teknikalisme serta bentuk-bentuk kemasyarakatan yang terkait dengan teknikalisme itu. Dengan tibanya zaman teknik itu, maka manusia sudah tidak lagi dihadapkan pada persoalan kulturalnya sendiri secara terpisah dan berkembang secara otonomi dari yang lain, tetapi terdorong menuju masyarakat global yang terdiri dari berbagai bangsa yang erat berhubungan satu dengan yang lain. [3]  


Perkembangan globalisasi terjadi begitu cepat dan masiv pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak menggunakan media mampu menggantikan kontak fisik sebagai sarana komunikasi antar bangsa. Perkembangan ini menjadikan komunikasi antar bangsa semakin mudah di lakukan, menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.


Di era global koran dan majalah tidak menjadi sumber informasi yang utama karena sudah ada media online yang dapat diakses dan berubah tiap detik. Tidak hanya berita dari dalam negeri tetapi juga berita dari luar negeri dan segala penjuru dunia dapat di akses secara cepat, mudah dan murah.


Sebagai perkembangan sejarah, globalisasi bukanlah fenomena baru tapi perubahannya dapat diselidiki dalam hal skala, kecepatan dan kognisi. Dalam kerangka skala, hubungan ekonomi, politik dan sosial antara negara telah menjadi lebih dari sebelumnya. Globalisasi telah mengalami semacam kompresi temporal dan spasial dalam hal kecepatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dalam kerangka kognisi yang dianggap dunia sebagai ruang kecil di mana setiap fenomena dan peristiwa memiliki beberapa konsekuensi pada kehidupan ekonomi, sosial dan politik.[4] Tidak ada satupun masyarakat yang tidak terkena dampaknya baik secara positif maupun negative. Globalisasi mampu mempengaruhi kondisi ekonomi, politik, budaya, perilaku kehidupan. Bahkan cara manusia makan dan minum pun tak luput terkena dampak dari globalisasi. Hampir tidak ada sisi kehidupan yang tidak terjangkau oleh perkembangan globalisasi. Sampai saat inipun belum ada tanda-tanda bahwa pengaruh tersebut akan berkurang.




[1] AS Hornby, Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, (Oxford, Oxford University Press, 1974), hal.366.
[2]  H. Tapper, “The Potential Risks of the Local in the Global Information society”,Journal of Social Philosophy,, 31, April 2000, hal.524.
[3] Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban; Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderenan, (Jakarta:Yayasan Wakaf PARAMADINA, 2000), 451-452.
[4] Hassan Danaeefard dan Tayebeh Abbasi, “Globalization and GlobalInnovation”, (2011), 67-80, http://cdn.intechopen.com/pdfs/17417/InTech- diakses pada 8 Februari 2015.

No comments:

Post a Comment