Thursday, April 14, 2016

PROFILE NABI NUH 'ALAYHISSALAM

oleh wahyu bhekti prasojo
Nasab Dan Usia Nabi Nuh as
Beliau adalah Nuh bin Lamik bin Matusyalakh bin Akhnuj (yaitu Idris). Nasabnya sampai kepada Syits bin Adam Abul Basyar.[1] Menurut Ibnu Katsir nasab beliau setelah Idris sampai ke Syits, adalah Yarad bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy.[2] Ketika diangkat menjadi Rasul umur beliau adalah 50 tahun[3], kemudian beliau berdakwah di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun. Maka setidaknya beliau hidup lebih dari 1000 tahun, karena beliau masih hidup saat banjir besar surut sekurangnya selama 350 tahun.[4]
وقد أرسلنا نوحا إلى قومه فلبث فيهم ألف سنة إلا خمسين عاما فأخذهم الطوفان وهم ظالمون
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang dzalim. (QS Al Ankabuut [29] : 14)

Zaman Nabi Nuh as; Zaman Antedulivian[5]
Perkataan Antedulivian adalah satu perkataan yang diambil dari perkataan Latin (syn.Prediluvian) yang bermaksud"Sebelum Banjir Besar" seperti yang terdapat dalam Injil. Perkataan ini merujuk zaman manusia yang hidup sebelum kejadian banjir besar pada ketika zaman Nabi Nuh.
Penulis seperti William Whiston (A New Theory of the Earth 1696) dan Henry Morris (The Genesis Flood 1961) menggambarkan zaman antediluvian adalah seperti berikut:
  1. Umur seseorang manusia adalah lebih panjang dari umur manusia hari ini iaitu sekitar 700-950 tahun, seperti yang ditulis dalam Genealogies of Genesis.
  2.  Jumlah populasi manusia pada ketika itu adalah lebih ramai berbanding pada tahun 1696 . Perkiraan Whiston menggambarkan lebih kurang 500 juta manusia berkemungkinan telah lahir dalam zaman antediluvian, berdasarkan jangka hayat yang panjang dan fertility rates.
  3.  Tidak ada awan dan hujan. Muka bumi hanya menerima air dari embun yang terhasil dari proses penguapan dari pergiliran siang dan malam. Lautan dan sungai telah ada dan menjadi sumber kahidupan harian manusia.


Sifat Dan Perangai Nabi Nuh as
Nabi Nuh adalah seorang yang fasih berkata-kata, tajam pemikiran atau akalnya, dapat menangkis kalau berdebat, bersifat sabar dan tenang.[6] Nabi Nuh termasuk di antara Nabi yang mendapat predikat Ulul Azmi yaitu Nabi yang memiliki kesabaran lebih di banding dengan nabi yang lain, sampai Allah sendiri menyatakan di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Ahqaaf [64]:35)
فاصبر كما صبر أولوا العزم من الرسل
“Maka bersabarlah seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul”.
Beliau juga adalah hamba Allah yang banyak bersyukur. Beliau selalu memuji Allah Ta’ala dalam makan, minum, berpakaian dan dalam semua aktivitasnya. Allah Azza wa Jalla berfirman,
ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكورا
(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur. (QS Al Isra’ [17]: 3).



 [1] Muhammad Ali Ash Shabuny, An Nubuwah wal Anbiya’ , Darul Fatah al Islamiy, Iskandariyah, 1390 H, h. 133.
[2] Ibnu Katsir, Qashashul Anbiya’, alih bahasa M Abdul Ghofar, Pustaka Azzam, Jakarta, 2008, h.79.
[3] Muhammad Ali Ash Shabuny,op.cit, h.137.  Menurut Ibnu Katsir ulama berbeda pendapat mengenai usia Nabi Nuh ketika diangkat sebagai Rasul, ada yang mengatakan 50 tahun, 350 tahun dan ada juga yang mengatakan 480 tahun.
[4] Ibnu Katsir, op.cit, hal.117.
[5] http://ms.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh_a.s.
[6] Bey Arifin, Rangkaian Cerita dalam Al Qur’an, Al Ma’arif, Bandung, 1952, hal.45.

No comments:

Post a Comment