Thursday, March 17, 2016

Din al Islam, Ajaran Kebangkitan


1. Pengertian Din al Islam

Secara etimologis, orang Arab menggunakan kata ad din dalam beberapa makna, yang pertama, makna kekuasaan, otoritas, hukum dan perintah. Kedua, makna keta’atan, peribadatan, pengabdian dan ketundukan kepada kekuasaan atau dominasi tertentu. Ketiga, bermakna hokum, undang-undang, jalan, madzhab, agama, tradisi dan taklid. Keempat, balasan, imbalan, pemenuhan dan perhitungan.[1]
Al Qur’an kemudian menetapkan kejelasan makna yang tetap berdasar pada keempat makna di atas, yaitu: yang menguasai dan memiliki otoritas tertinggi yaitu Allah; pengakuan dan keta’atan dari para pengikut ad din tersebut kepada kekuasaan dan otoritas; sistem berfikir ilmiyah yang dilahirkan dari sistem otoritas dan kekuasaan; serta imbalan dan balasan yang diberikan kepada pengikut ad din dari pemegang otoritas dan kekuasaan.[2]
Islam secara bahasa berarti berserah diri kepada Allah.
أفغير دين الله يبغون وله أسلم من في السماوات والأرض طوعا وكرها وإليه يرجعون
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.(QS Ali Imran 83).
2. Islam Aturan Sempurna
Dalam Al Qur’an kata Islam digunakan pada ad din, sehingga menjadi ad din al islam. Allah memerintahkan manusia untuk mengikutinya.
إن الدين عند الله الإسلام وما اختلف الذين أوتوا الكتاب إلا من بعد ما جاءهم العلم بغيا بينهم ومن يكفر بآيات الله فإن الله سريع الحساب
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS Ali Imron 19)

قل إني أمرت أن أعبد الله مخلصا له الدين وأمرت لأن أكون أول المسلمين
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".(QS Az Zumar 11-12).
            Allah menjadikan Islam sebagai din yang sempurna dan mencakup seluruh sistem kehidupan dan yang membuat interaksi setiap komponennya menjadi padu dan teratur.

3. Islam Konsep Pergerakan

Dengan demikian Islam adalah agama yang mestinya diyakini pemeluknya sebagai jalan hidup. Ia menuntut agar difahami secara utuh. Berbeda dengan konsep agama dalam masyarakat barat yang biasanya diartikan hanya sebagai faith (keyakinan); yaitu keyakinan pribadi yang dapat saja dimanifentasikan dalam berbagai ekspresi, yang juga individual. Maka jika kita menerima Islam hanya sebagai keyakinan individu maka kita membatasi makna Islam itu sendiri. Seolah-olah Islam hanyalah kewajiban-kewajiban ritual, upacara-upacara dan ungkapan-ungkapan kesalehan peribadi, yang tiada kaitannya dengan orang lain dan lingkungan sekitar serta masalah-masalah lain dalam hidup manusia.
ويوم نبعث في كل أمة شهيدا عليهم من أنفسهم وجئنا بك شهيدا على هؤلاء ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.(QS. An Nahl: 89)
Maka menjadi muslim adalah merefleksikan semua petunjuk dan arahan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah dalam skala pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga seorang muslim adalah pribadi yang saleh secara pribadi dan social yang hidup di tengah masyarakat dengan bimbingan Allah dalam keyakinan, pemikiran, sikap dan perbuatan, sehingga tercapai kebahagiaan hidup yang merupakan tujuan Islam itu sendiri.
من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون
Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS An Nahl 97).
ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS Al A’raaf 96).
        Berangkat dari konteks ini, maka pergerakan kebangkitan Islam bukanlah semata reaksi atas keunggulan barat dalam beberapa aspek atas dunia Islam. Karena semua pergerakan kebangkitan pasti memiliki akar dan fondasinya dalam sistem Islam itu sendiri. Ia merupakan mata rantai dari rangkaian pergerakan Islam sejak pertama kali digelindingkan.

Pustaka
Abdurrahman an Nahlawy,(tt), Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, edisi terjemahan, Gema Insani Press



[1] Abdurrahman an Nahlawy,(tt), Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, edisi terjemahan, Gema Insani Press, h.22-23.
[2] Ibid, h.23.

No comments:

Post a Comment